PURWAKARTA - Sudah memasuki dua tahun merebaknya wabah covid-19 nyaris meluluh lantakkan sendi perekonomian masyarakat, tidak hanya itu berbagai dinamika muncul salah satunya ialah tentang ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Pasalnya tidak sedikitpun masyarakat kehilangan pekerjaan, namun kini Kepala Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Jawa Barat menggarap 20-hektar Lahan Tidur tanah milik Desa Neglasari (tanah bengkok) untuk di manfaatkan menjadi lahan produktif pada tanaman Hortikultura, juga sebagai instrumen ketahanan pangan di Desa Neglasari.
Penjelasan Kepala Desa Neglasari H.Asep Agan yang didampingi salah seorang Insinyur Pertanian bernama Mulyadi selaku penyuluh awadaya BPP Bojong, saat di konfirmasi aspirasijabar, mengatakan bahwa implementasi ketahanan pangan sebagai langkah alternatif untuk mengajak masyarakat yang hilang pekerjaannya untuk kembali memanfaatkan lahannya untuk bercocok tanam. "Jelasnya"
H.Asep Agan mengungkapkan di Desa Neglasari terdapat lahan pertanian dan perkebunan, pada khususnya di tanah Bengkok yang cukup luas. Saat ini ada 20-hektar lahan mulai digarap dengan tanaman Holtikultura, jenis tomat, jagung, cabe rawit, kol dan tanaman sayuran lainnya, untuk tanaman cabe insa allah akan panen sekira pada bulan yang akan datang, tepatnya pada Lebaran Haji, sebab usia cabe sejak di tanam hingga dipanen itu berkisar 90-hari. "Ungkap H.Asep"
Kami percayakan kepada pendamping saya yaitu kepada Mulyadi, karena beluau itu sudah pakarnya tentang tata cara bercocok tanam dan merawat tanaman. "Jelasnya"
Kedepan Mulyadi akan mengajak siswa SD untuk mencitai bumi sebagai tempat mereka berpijak, yang dimulai mencintai lingkungan, dengan awak dimulainya mencintai lingkungan merupakan awal baik menanamkan rasa memiliki, merawat, dan melestarikan bumi.
Akrab dengan lingkungan mengajarkan kepada anak rasa hormat kepada alam dan kelak mereka tidak melakukan tindakan yang merusak alam.
Mengajak dan mengajari anak menanan tanaman.
Merawat tanaman merupakan tindakan sederhana yang bisa dilakukan orang tua.
Tidak perlu harus paham tentang ilmu pertanian secara detail untuk mengajarkan menanam tananaman, contoh menanam tanaman hias kepada anak-anak kita.
Cukup ilmu turun temurun dari nenek moyang bagaimana mereka menanam tanaman di lingkungan rumah, sebelum meraka turun langsung tentang tata cara berkebun, seperti menanam cabe, kacang, kol, jagung dan menanam yang lainnya. Dan nanti diarean tanaman ini akan kami citakan tempat bermain anak yang ramah lingkungan. "Pungkas Mulyadi"
Reforter : Bah Endang.